Berapa jarak Bumi - Matahari...??
Menurut science modern sekitar 150 juta km.
Bolehkah kita meragukan hasil itu...??
Boleh saja, selama kita mampu memberikan alternatif perhitungan dengan menggunakan metode ilmiah dan bisa dilakukan oleh banyak orang.
---
Berdasarkan pemikiran di atas, selama hampir 1 bulan saya mencoba untuk mencari metode yang tepat untuk menghitungnya dengan harapan hasil yang didapatkan bisa mendekati jarak yang sebenarnya.
Panduan ini merupakan metode yang saya susun sendiri dan bisa saya pertanggungjawabkan.
Hasilnya BUKAN merupakan suatu fakta yang pasti benar, tetapi membutuhkan penelitian lebih lanjut. Oleh karenanya metode ini saya sharing disini dengan harapan pembaca juga melakukan percobaan yang sama. Dengan banyaknya hasil data percobaan, maka dapat dibuat sebuah hipotesa yang bisa mendekati kenyataan sesungguhnya.
Pontianak merupakan kota yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Sebagai kota yang dilewati oleh garis khatulistiwa, ada kejadian unik yang terjadi hanya 2 kali dalam setahun yaitu titik kulminasi. Pada saat titik kulminasi ini maka posisi matahari akan tepat berada di atas benda sehingga "menghilangkan" semua bayangan benda tersebut.
Berdasarkan fakta tidak adanya bayangan ini, jika diasumsikan ditarik garis lurus dari lokasi titik kulminasi menuju matahari, kemudian di tarik garis mendatar terhadap garis lurus, maka akan di dapatkan sudut sebesar 90 derajat (sudut siku-siku).
Ini asumsi awalnya...
Bagaimana metode percobaannya...?
1). Kita harus tau dulu tempat dan waktu kapan kulminasi terjadi. Silakan googling untuk lokasi dan waktunya.
2). Tentukan beberapa titik lain, bebas dimanapun (untuk selanjutnya saya sebut titik percobaan). Namun jaraknya harus cukup jauh dari area kulminasi. Ukur jaraknya (bisa menggunakan google map).
3). Pada titik percobaan dirikan tongkat sepanjang 2 meter (ukuran sebenarnya bebas hanya untuk memudahkan perhitungan).
4). Ukur panjang bayangan yang muncul TEPAT pada saat terjadinya kulminasi (dalam satuan terkecil, centimeter / milimeter).
5). Lakukan perhitungan matematis dengan menggunakan trigonometri.
6). Silakan bandingkan hasilnya dengan menggunakan beberapa titik percobaan berbeda.
---
Percobaan ini BUKAN untuk mencari jarak yang sebenarnya. Hanya untuk mencari jarak yang mendekati. Oleh karena itu banyak faktor yang diabaikan. Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menyebabkan terjadinya selisih perhitungan (error) :
1. Lengkung bumi (menurut aturan GE). Untuk meminimalkan ini cari titik percobaan yang jaraknya hanya terpisah 1-2 zona waktu saja. Jika memungkinkan dalam 1 zona waktu.
2. Jarak antara 2 titik (titik kulminasi dan titik percobaan). Karena keterbatasan peralatan (hanya menggunakan google map).
3. Waktu
---
Berikut hasil percobaan saya :
1. Titik kulminasi (Tugu Khatulistiwa Pontianak)
2. Titik Percobaan (Apartment Dian Regency, Surabaya, Jawa Timur).
Terimakasih untuk Bpk Soegianto Soelistiyono yang sudah membantu saya melakukan percobaan.
3. Jarak 2 titik di atas berdasarkan google map adalah 899,94 km
4. Tinggi tongkat yang digunakan 117 cm
5. Panjang bayangan yang terukur 22,9 cm
---
Dengan mengukur panjang tongkat dan panjang bayangan yg terbentuk, kami dapat mengetahui sudut yg dibentuk pada bidang miringnya.
Dengan mengetahui jarak dari titik kulminasi ke lokasi percobaan + panjang bayangan dan menganggap sisi miringnya lurus menuju matahari...
Maka jarak antara titik kulminasi (Bumi) - Matahari dapat dihitung.
Berikut perhitungannya :
---
Data hasil Percobaan
Panjang (Tongkat) AC = 117 cm
Panjang (Bayangan Tongkat) AB = 22,9 cm
Maka Sudut ABC adalah :
tan〖α=〗 𝑨𝑪/𝑨𝑩= 𝟏𝟏𝟕/(𝟐𝟐,𝟗)
tan〖α=〗 5,10917
Jelasnya perhatikan gambar :
MN = Tinggi Matahari
M = Lokasi Kulminasi
A = Lokasi Penelitian
MA = 899,94 km = 89.994.000 cm
MB = 89.994.000 + 22,9 = 89.994.022,9 cm
tan〖∝ = 𝑴𝑵/𝑴𝑩〗
5,10917 = 𝑴𝑵/(𝟖𝟗.𝟗𝟗𝟒.𝟎𝟐𝟐,𝟗)
MN = 5,10917 x 89.994.022,9
MN = 459.794.761,979993 cm
MN = 4.597,9476 km
atau 4.598 km (pembulatan)
Jelasnya perhatikan gambar :
Hasil yang di dapat dari perhitungan jarak Bumi - Matahari di atas adalah 4.598 km.
Tentu ini BUKAN JARAK SEBENARNYA. Hanya jarak yang mendekati karena kebanyakan error di atas. Tetapi ini jadi patokan awal saya, walau pun errornya tinggi tentu masih jauh dari 150 juta km seperti klaim science modern.
HARAPAN SAYA, rekan-rekan di forum ini dapat melakukan percobaan yang sama. Sehingga dapat diketahui range-nya, yang memungkinkan kita untuk mengetahui jarak yang benar-benar mendekati jarak sesungguhnya. Bagi yang sudah melakukan percobaan yang sama, apapun hasilnya, mohon di sharing ke saya.
Terimakasih
---
NB. saya cantumkan gambar foto di FB supaya rekan-rekan juga bisa membaca hasil diskusi saya dengan teman-teman saya yang lain.
-----
Update 18/10/2016
Bagi rekan2 pembaca, mungkin ada yang sudah pernah berdiskusi dengan teman2 nya yg lain seperti yang saya lakukan.
Kebanyakan dari mereka yang menolak, berargumen bahwa sinar matahari ke bumi tegak lurus di manapun (karena begitu besarnya matahari), dan bayangan yang terbentuk di bumi terjadi karena lengkung bumi. Pendapat mereka ini yang kemudian membuat kami (saya dan Pak Soegianto Soelistiono) melakukan perhitungan ala GE dengan memasukan koreksi lengkung bumi dan mendapatkan angka sekitar 15ribuan km (silakan baca diposting saya di halaman berikutnya di thread ini). Namun, metode ini kembali dibantah karena asumsi sudut.
Baik, daripada berbantah2an. Malam ini, saya mendapatkan inspirasi setelah berdiskusi dengan rekan2 saya. Bahwa metode ini sudah benar.
MENGAPA....??
1. Jika memang sinar matahari tegak lurus ke bumi dan bayangan terbentuk karena lengkung bumi... Bagaimana mungkin bayangan ini bisa dijadikan acuan untuk menunjukkan secara tepat lokasi tertentu berdasarkan arah bayangan...?? Misalnya, metode klasik penentuan arah kiblat
2. Jika sinar matahari dianggap sebagai gelombang bidang (planar)/tegak lurus datang ke bumi, bagaimana menjelaskan sinar yang terjadi pada gerhana matahari (model GE; silakan lihat gambar, arah sinar tidak tegak lurus ke bumi)....??
Silakan cari referensinya sendiri ya....
Jadi tidak sabar menunggu kulminasi berikutnya di bulan Maret..
sumber : adji Mahasiswa Fakultas MIPA Jurusan Fisika, Pontianak Kalimantan Barat
Senin, 31 Oktober 2016
Sabtu, 22 Oktober 2016
10 Kebohongan NASA
- Sumber cahaya selain matahari
- Pantulan cahaya helm pantulan cahaya dari helm yang dkenakan oleh salah satu awak, neil amstrong mengindikasikan ada cahaya yang lucu dan tidak lazim, kaya di stadion aja J, perhatikan aja tu cahaya lekat banget, padahal gak ada sumber cahaya lain dibulan kcuali matahari.
- Bayangan gelap pekat Ada bayangan gelap pekat yang menjadi bayang-bayang dari astronot, kog bisa ada cahaya seterang itu?? Coba aja berdiri dimalam hari atau kalau gak di pantai luas, pas bulan dalam keadaan on fire pun bayangan tidak sepekat itu.
- Tidak ada bintang Kog gak ada bintang yang kelihatan sama sekali ya?? Mungkin di bulan ada mendung kali ya..!
- Padahal tidak ada kameramen Bagaimana mungkin NASA bisa menayangkan Apollo 15,16, dan 17 lewat televisi, sementara tidak ada seorangpun cameraman atau yang membawa perangkat camera untuk mengambil gambar mereka.
- Dibuat film, maka film tersebut akan musnah Memang tidak bisa difilmkan karena film akan mencair pada suhu 250 drajat. Film apapun yang berada di tempat terbuka di bulan akan mencair pada suhu itu. Jadi memang suatu yang tak mungkin ada camera di sana.
- Tidak ada bekas pendaratan LM LM mesin yang memiliki kekuatan dahsyat seharusnya ketika mendarat maka akan membongkar lapisan dan menerbangkan benda-benda di sekitarnya. Namun yang terlihat adalah lapisan yang rapih, tidak ada debu atau benda benda beterbangan.
- Neil amstrong orangnya tertutup Neil amstrog cenderung tertutup dan menjauh dari media setelah klaim bahwa ia pegi ke bulan muncul, ia tidak menjawab komentar-komentar media yang bersahutan sana-sini, ada skenario apa disini...?.
- Jejak kaki Jejak kaki yang ditinggalkan oleh astronot adalah bukti bahwa Pendaratan di bulan palsu! Dengan asumsi bahwa mesin LM sangat kuat yang pendaratannya akan mengangkat lapisan juga debu yang dihembuskan di sekitar LM, oleh sebab itu seharusnya tidak ada jejak kaki di atas lapisan yang rapih. Jadi adanya jejak kaki makin membuat hal ini tidak masuk akal.
- Bagaimana bisa ada kibaran bendera di sana?? Bukanya ketika kita diberi pelajaran di SD dulu bahwa bulan tidak ada angin, kedap udara dan bla bla bla....bahkan ketika nasa di wawanarai soal itu jawabnya Cuma “memangnya hanya angin yang bisa mengibarkan bendera?? Astronot kita memutar tiangnya, oleh sebab itu benderanya berkibar” anda bisa lihat jawaban ini dan googling aja pasti ketemu kog, nah jawaban itu sangat tidak real dengan kenyataan.
Ternyata Bumi berbentuk datar menurut Agama - agama besar didunia
JELANG lebaran timeline Facebook saya dipenuhi dengan status tentang Bumi datar, flat earth. Mulai dari status serius, sampai yang bernada guyon, "Enakan mana, tahu bulat apa tahu datar?" Ada juga yang membagikan video-video dari kanal Flat Earth 101 di YouTube. Jadi penasaran, benarkah Bumi ini datar?
Selama ini kita diajarkan bahwa Bumi berbentuk bulat, kurang-lebih seperti bola. Kepercayaan ini sudah ada sejak setidaknya 500 tahun terakhir, diawali dari teori heliosentris yang dikemukakan Nicolaus Copernicus. Kemudian diikuti oleh Galileo Galilei dan Johannes Kepler. Sebelum itu, manusia percaya bahwa Bumi adalah pusat alam semesta (geosentris) dan bentuknya datar. Ya,Bumi berbentuk datar adalah kepercayaan awal manusia.
Gerakan Bumi datar, atau flat earth movement dalam bahas Inggris, sebenarnya bukan barang baru. Keraguan akan bentuk Bumi bulat yang ditanamkan oleh sains modern sudah didengungkan sejak awal abad ke-19. Penulis Inggris Samuel Rowbotham (1816-1884) disebut-sebut sebagai pencetus awal teori Bumi datar di era modern.
Rowbotham menulis sebuah selebaran setebal 16 halaman yang diberi judul Zetetic Astronomyuntuk menyebarkan pandangannya. Ia kemudian menerbitkan buku setebal 430 halaman berjudulEarth Not A Globe, Bumi Tidak Bulat. Dalam buku ini Rowbotham menyatakan bahwa Bumi berbentuk seperti piringan, dengan kutub utara sebagai pusat Bumi dan dinding es Antartika sebagai tembok Bumi. Lalu di bagian atas Bumi ada sebuah kubah di mana Matahari, Bulan, serta benda-benda langit lainnya berputar mengelilingi Bumi.
Dalam buku tersebut Rowbotham menyebut Bulan dan Matahari terletak 4.800 km di atas Bumi, dan kosmos (bintang-bintang serta benda lain bergerak lainnya) berjarak 200 km lebih jauh. Ini jauh lebih dekat dari yang diajarkan astronomi masa kini, di mana konon jarak Matahari ke Bumi sejauh 149,6 juta km dan Bulan ke Bumi berjarak antara 147-152 juta km.
Menurut kepercayaan Rowbotham, Bulan dan Matahari beserta seluruh kosmos berpendar mengelilingi Bumi di bawah sebuah kubah Bumi yang oleh Alkitab disebut sebagai firmament. Masih menurut Alkitab, firmament adalah lapisan solid yang berfungsi memisahkan dunia manusia dengan surga yang menjadi Kerajaan Allah. Di atas firmament ada air atau lautan, karena itulah langit berwarna biru.
Keterkaitan antara teori Bumi datar dengan Alkitab ditegaskan Rowbotham dalam sebuah leaflet berjudul The Inconsistency of Modern Astronomy and Its Opposition To The Scriptures!! yang diterbitkannya belakangan. Dalam leaflet itu ia berpendapat, "Alkitab, bersama-sama dengan indra kita, mendukung ide bahwa Bumi berbentuk datar dan tidak bergerak, dan inilah kebenaran sejati yang tidak bisa disingkirkan oleh sebuah sistem yang semata-mata berdasarkan pada dugaan manusia."
Paham Bumi datar terus memiliki pengusung hingga ke abad 20. Tahun 1956, seorang flatter asal Inggris bernama Samuel Shenton mendirikan International Flat Earth Research Society (IFERS), organisasi komunitas flat earth pertama di dunia. Sepeninggal Samuel Shenton ada Charles K. Johnson yang memindahkan pusat IFERS ke Lancaster, California.
Kematian Johnson pada tahun 2001 sempat membuat kalangan Bumi datar kehilangan sosok berpengaruh, sampai kemunculan seorang pria yang mengaku bernama Daniel Shenton tiga tahun berselang. Di YouTube, ada nama Eric Dubay yang secara konsisten mengunggah video-video mengenai teori Bumi datar.
Bumi Datar dalam Kitab Suci
Komunitas penganut teori Bumi datar memang menyandarkan kepercayaan mereka pada kitab-kitab suci. Flatter dari kalangan Kristen dan Katolik, misalnya, menemukan beberapa ayat dalam Alkitab yang menyebutkan tentang firmament, serta Bumi yang tidak bisa bergerak melainkan Bulan dan Matahari.
Ambil contoh kisah Joshua yang meminta Allah untuk menghentikan Matahari dan Bulan. Saat itu Joshua tengah memimpin pasukan Bani Israel berperang melawan tentara Amorites di Kanaan, Palestina-Israel masa kini. Dalam perang tersebut Joshua memohon pada Allah untuk menghentikan Matahari dan Bulan, sehingga siang berjalan lebih lama dan Bani Israel dapat mengalahkan Amorites.
Kisah ini menyiratkan bahwa Matahari dan Bulan-lah yang mengelilingi Bumi, bukan sebaliknya. Sebab, jika memang benar Bumi mengelilingi Matahari sehingga terjadi siang dan malam, mengapa tidak Bumi-nya saja yang dminta berhenti berputar? Oh, mungkin karena Joshua belum tahu kalau Bumi mengelilingi Matahari. Bisa jadi, tapi bukankah Allah Maha Tahu?
Mengenai firmament, istilah ini merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani raqia, atau raqiya` (רקיע), yang terdapat dalam Taurat (Perjanjian Lama). Akar kata ini adalah raqa (רקע), berarti "memukul atau menyebarkan keluar" seperti halnya pembuatan senjata tajam yang dibuat dengan cara memukul besi panas menjadi tipis dan kuat. Jadi, firmament adalah selubung tipis nan kuat.
Dalam kepercayaan Israel Kuno, alam semesta terdiri dari Bumi (eres) yang berbentuk datar dan mengambang di air, dengan surga (shamayim) di atas langit manusia, dan alam lain (sheol) terletak di bawah Bumi. Kaum Yahudi masa itu juga percaya bahwa langit adalah sebuah kubah dari bahan solid di mana Matahari, Bulan dan bintang-bintang tergantung.
Berikut gambaran kosmologi dalam kepercayaan orang Israel Kuno. Mereka yakin Yerusalem terletak persis di tengah-tengah Bumi, pusat dunia.
Bagaimana dengan al-Qur'an? Ada beberapa ayat yang menyiratkan Bumi berbentuk datar, yakni frasa "Bumi dihamparkan" yang dalam terjemahan bahasa Inggris diberi tambahan keterangan "like a carpet," seperti karpet. Karpet yang dihamparkan bentuknya datar, tidak bulat. Namun kita tidak menemukan tambahan keterangan seperti itu dalam al-Qur'an terjemahan bahasa Indonesia.
Demikian pula soal Matahari dan Bulan mengelilingi Bumi. Contohnya Surat Yasin ayat 38, yang artinya, "Matahari berjalan di tempat peredarannya, demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." Di ayat-ayat berikutnya dijelaskan lagi tentang garis edar Matahari dan Bulan.
Lalu dalam Surat al-Anbiyaa' ayat 23 dikatakan, "Dan Dia-lah yang telah menciptakan malam dan siang, Matahari dan Bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." Pertanyaannya, Matahari beredar mengelilingi apa? Mengelilingi Bumi seperti halnya Bulan, atau mengelilingi bintang Vega dalam Galaksi Bima Sakti seperti diajarkan sains modern?
Kutipan pendapat cendekiawan Muslim Ibnu Sina soal tujuh lapis langit, di mana lapisan kedelapan berupa lapisan solid tempat bintang-bintang dan benda langit lainnya berada, jadi salah satu pendukung argumen kalangan flatter. Soal tujuh lapis langit ini disebutkan pula dalam beberapa ayat al-Qur'an.
Selain ketiga agama samawi di atas, kepercayaan bahwa Bumi berbentuk datar dengan langit berupa kubah (dome) dianut agama-agama besar lain. Termasuk di antaranya kepercayaan Taoisme, yang menggambarkan alam semesta sebagai sebuah keseimbangan Yin dan Yang. Logo Taoisme, menurut video-video komunitas flat earth, adalah gambaran bentuk Bumi datar dengan Matahari dan Bulan yang menyebabkan terjadinya siang dan malam.
Sebuah peta Bumi berusia ribuan tahun pernah diketemukan di satu kuil Buddha di Jepang. Dalam peta kuno itu Bumi digambarkan berbentuk datar, bundar, dengan kutub utara sebagai pusat Bumi, dan dinding es mengelilingi sebagai pembatas. Hal sama dapat ditemui dalam kepercayaan Hindu, di mana tradisi Hindu, Buddha, dan Jain mempercayai Gunung Mahameru sebagai pusat Bumi.
Sekali lagi, kepercayaan bahwa Bumi berbentuk datar sudah dianut manusia sejak dahulu kala. Sampai kemudian sains modern mengubah pendapat ini melalui serangkaian pembuktian ilmiah.
Teori Tak Terbukti
Kalangan flat earth pun punya sederet argumen yang tak hanya bersandarkan pada agama dan kitab suci. Sejak abad ke-19 berbagai percobaan untuk menguji kebenaran teori Bumi bulat sudah dilakukan. Satu yang paling terkenal adalah Eksperimen Sungai Bedford yang dilakukan di Norfolk, Inggris, pada tahun 1838.
Dalam percobaan ini sebuah perahu dilajukan menyusuri Sungai Bedford yang bentuknya lurus sepanjang 9,7 km. Menurut teori, jika benar Bumi berbentuk bulat, maka saat perahu mencapai ujung sungai semua benda setinggi kurang dari 4 km di tempat perahu berangkat tak akan terlihat. Sekalipun menggunakan teleskop. Ini karena lengkungan Bumi "menyembunyikan" benda-benda tersebut dari pandangan.
Hasilnya tidak begitu. Orang di dalam perahu masih dapat menyaksikan semua benda di tempat keberangkatan. Ini dipercaya sebagai bukti bahwa Bumi tidaklah berbentuk bulat, melainkan lurus mendatar.
Percobaan berbeda dengan tujuan sama dapat dilakukan dengan cara naik ke dataran tertinggi di satu tempat, lalu layangkan pandangan ke sekeliling. Terlihat bahwa horizon tetap berbentuk lurus, tidak melengkung. Demikian pula horizon lautan yang berbentuk lurus. Jika benar Bumi bulat, maka seharusnya terlihat lengkungan di sana.
Selama ini contoh paling mudah yang biasa dipakai untuk menjelaskan bahwa Bumi bulat adalah horizon laut. Siswa Sekolah Dasar dijelaskan, kapal yang berlayar ke laut semakin lama semakin menghilang disebabkan oleh lengkungan Bumi. Untuk membantah ini, komunitas flat earth naik ke bukit tinggi di tepi laut, lalu mengamati horizon menggunakan teleskop. Hasilnya, semua benda yang awalnya tak tampak oleh mata telanjang dapat terlihat jelas. Hal ini tak mungkin terjadi jika Bumi bulat.
Menurut flatter, penyebab hal tersebut adalah keterbatasan jarak pandang mata manusia. Sama seperti kita menyaksikan sebuah rel panjang yang lurus, akan ada satu titik di mana bagian rel tak terlihat. Ini soal perspektif, bukan lengkungan bumi.
Flatter juga punya argumen yang didasarkan pada sumber-sumber kredibel. Soal peta dunia dalamglobe, beberapa referensi terpercaya menyebut pembuatannya didasarkan pada peta Bumi datar. New Standar Map of the World, contohnya, masih disimpan dengan baik oleh Boston Public Library. Peta inilah yang dijadikan patokan pembuatan tiruan bola Bumi.
sumber : http://www.bungeko.com/2016/07/benarkah-bumi-ini-datar.html
Selama ini kita diajarkan bahwa Bumi berbentuk bulat, kurang-lebih seperti bola. Kepercayaan ini sudah ada sejak setidaknya 500 tahun terakhir, diawali dari teori heliosentris yang dikemukakan Nicolaus Copernicus. Kemudian diikuti oleh Galileo Galilei dan Johannes Kepler. Sebelum itu, manusia percaya bahwa Bumi adalah pusat alam semesta (geosentris) dan bentuknya datar. Ya,Bumi berbentuk datar adalah kepercayaan awal manusia.
Gerakan Bumi datar, atau flat earth movement dalam bahas Inggris, sebenarnya bukan barang baru. Keraguan akan bentuk Bumi bulat yang ditanamkan oleh sains modern sudah didengungkan sejak awal abad ke-19. Penulis Inggris Samuel Rowbotham (1816-1884) disebut-sebut sebagai pencetus awal teori Bumi datar di era modern.
Rowbotham menulis sebuah selebaran setebal 16 halaman yang diberi judul Zetetic Astronomyuntuk menyebarkan pandangannya. Ia kemudian menerbitkan buku setebal 430 halaman berjudulEarth Not A Globe, Bumi Tidak Bulat. Dalam buku ini Rowbotham menyatakan bahwa Bumi berbentuk seperti piringan, dengan kutub utara sebagai pusat Bumi dan dinding es Antartika sebagai tembok Bumi. Lalu di bagian atas Bumi ada sebuah kubah di mana Matahari, Bulan, serta benda-benda langit lainnya berputar mengelilingi Bumi.
Dalam buku tersebut Rowbotham menyebut Bulan dan Matahari terletak 4.800 km di atas Bumi, dan kosmos (bintang-bintang serta benda lain bergerak lainnya) berjarak 200 km lebih jauh. Ini jauh lebih dekat dari yang diajarkan astronomi masa kini, di mana konon jarak Matahari ke Bumi sejauh 149,6 juta km dan Bulan ke Bumi berjarak antara 147-152 juta km.
Menurut kepercayaan Rowbotham, Bulan dan Matahari beserta seluruh kosmos berpendar mengelilingi Bumi di bawah sebuah kubah Bumi yang oleh Alkitab disebut sebagai firmament. Masih menurut Alkitab, firmament adalah lapisan solid yang berfungsi memisahkan dunia manusia dengan surga yang menjadi Kerajaan Allah. Di atas firmament ada air atau lautan, karena itulah langit berwarna biru.
Keterkaitan antara teori Bumi datar dengan Alkitab ditegaskan Rowbotham dalam sebuah leaflet berjudul The Inconsistency of Modern Astronomy and Its Opposition To The Scriptures!! yang diterbitkannya belakangan. Dalam leaflet itu ia berpendapat, "Alkitab, bersama-sama dengan indra kita, mendukung ide bahwa Bumi berbentuk datar dan tidak bergerak, dan inilah kebenaran sejati yang tidak bisa disingkirkan oleh sebuah sistem yang semata-mata berdasarkan pada dugaan manusia."
Paham Bumi datar terus memiliki pengusung hingga ke abad 20. Tahun 1956, seorang flatter asal Inggris bernama Samuel Shenton mendirikan International Flat Earth Research Society (IFERS), organisasi komunitas flat earth pertama di dunia. Sepeninggal Samuel Shenton ada Charles K. Johnson yang memindahkan pusat IFERS ke Lancaster, California.
Kematian Johnson pada tahun 2001 sempat membuat kalangan Bumi datar kehilangan sosok berpengaruh, sampai kemunculan seorang pria yang mengaku bernama Daniel Shenton tiga tahun berselang. Di YouTube, ada nama Eric Dubay yang secara konsisten mengunggah video-video mengenai teori Bumi datar.
Bumi Datar dalam Kitab Suci
Komunitas penganut teori Bumi datar memang menyandarkan kepercayaan mereka pada kitab-kitab suci. Flatter dari kalangan Kristen dan Katolik, misalnya, menemukan beberapa ayat dalam Alkitab yang menyebutkan tentang firmament, serta Bumi yang tidak bisa bergerak melainkan Bulan dan Matahari.
Ambil contoh kisah Joshua yang meminta Allah untuk menghentikan Matahari dan Bulan. Saat itu Joshua tengah memimpin pasukan Bani Israel berperang melawan tentara Amorites di Kanaan, Palestina-Israel masa kini. Dalam perang tersebut Joshua memohon pada Allah untuk menghentikan Matahari dan Bulan, sehingga siang berjalan lebih lama dan Bani Israel dapat mengalahkan Amorites.
Kisah ini menyiratkan bahwa Matahari dan Bulan-lah yang mengelilingi Bumi, bukan sebaliknya. Sebab, jika memang benar Bumi mengelilingi Matahari sehingga terjadi siang dan malam, mengapa tidak Bumi-nya saja yang dminta berhenti berputar? Oh, mungkin karena Joshua belum tahu kalau Bumi mengelilingi Matahari. Bisa jadi, tapi bukankah Allah Maha Tahu?
Mengenai firmament, istilah ini merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani raqia, atau raqiya` (רקיע), yang terdapat dalam Taurat (Perjanjian Lama). Akar kata ini adalah raqa (רקע), berarti "memukul atau menyebarkan keluar" seperti halnya pembuatan senjata tajam yang dibuat dengan cara memukul besi panas menjadi tipis dan kuat. Jadi, firmament adalah selubung tipis nan kuat.
Dalam kepercayaan Israel Kuno, alam semesta terdiri dari Bumi (eres) yang berbentuk datar dan mengambang di air, dengan surga (shamayim) di atas langit manusia, dan alam lain (sheol) terletak di bawah Bumi. Kaum Yahudi masa itu juga percaya bahwa langit adalah sebuah kubah dari bahan solid di mana Matahari, Bulan dan bintang-bintang tergantung.
Berikut gambaran kosmologi dalam kepercayaan orang Israel Kuno. Mereka yakin Yerusalem terletak persis di tengah-tengah Bumi, pusat dunia.
Bagaimana dengan al-Qur'an? Ada beberapa ayat yang menyiratkan Bumi berbentuk datar, yakni frasa "Bumi dihamparkan" yang dalam terjemahan bahasa Inggris diberi tambahan keterangan "like a carpet," seperti karpet. Karpet yang dihamparkan bentuknya datar, tidak bulat. Namun kita tidak menemukan tambahan keterangan seperti itu dalam al-Qur'an terjemahan bahasa Indonesia.
Demikian pula soal Matahari dan Bulan mengelilingi Bumi. Contohnya Surat Yasin ayat 38, yang artinya, "Matahari berjalan di tempat peredarannya, demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." Di ayat-ayat berikutnya dijelaskan lagi tentang garis edar Matahari dan Bulan.
Lalu dalam Surat al-Anbiyaa' ayat 23 dikatakan, "Dan Dia-lah yang telah menciptakan malam dan siang, Matahari dan Bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." Pertanyaannya, Matahari beredar mengelilingi apa? Mengelilingi Bumi seperti halnya Bulan, atau mengelilingi bintang Vega dalam Galaksi Bima Sakti seperti diajarkan sains modern?
Kutipan pendapat cendekiawan Muslim Ibnu Sina soal tujuh lapis langit, di mana lapisan kedelapan berupa lapisan solid tempat bintang-bintang dan benda langit lainnya berada, jadi salah satu pendukung argumen kalangan flatter. Soal tujuh lapis langit ini disebutkan pula dalam beberapa ayat al-Qur'an.
Selain ketiga agama samawi di atas, kepercayaan bahwa Bumi berbentuk datar dengan langit berupa kubah (dome) dianut agama-agama besar lain. Termasuk di antaranya kepercayaan Taoisme, yang menggambarkan alam semesta sebagai sebuah keseimbangan Yin dan Yang. Logo Taoisme, menurut video-video komunitas flat earth, adalah gambaran bentuk Bumi datar dengan Matahari dan Bulan yang menyebabkan terjadinya siang dan malam.
Sebuah peta Bumi berusia ribuan tahun pernah diketemukan di satu kuil Buddha di Jepang. Dalam peta kuno itu Bumi digambarkan berbentuk datar, bundar, dengan kutub utara sebagai pusat Bumi, dan dinding es mengelilingi sebagai pembatas. Hal sama dapat ditemui dalam kepercayaan Hindu, di mana tradisi Hindu, Buddha, dan Jain mempercayai Gunung Mahameru sebagai pusat Bumi.
Sekali lagi, kepercayaan bahwa Bumi berbentuk datar sudah dianut manusia sejak dahulu kala. Sampai kemudian sains modern mengubah pendapat ini melalui serangkaian pembuktian ilmiah.
Teori Tak Terbukti
Kalangan flat earth pun punya sederet argumen yang tak hanya bersandarkan pada agama dan kitab suci. Sejak abad ke-19 berbagai percobaan untuk menguji kebenaran teori Bumi bulat sudah dilakukan. Satu yang paling terkenal adalah Eksperimen Sungai Bedford yang dilakukan di Norfolk, Inggris, pada tahun 1838.
Dalam percobaan ini sebuah perahu dilajukan menyusuri Sungai Bedford yang bentuknya lurus sepanjang 9,7 km. Menurut teori, jika benar Bumi berbentuk bulat, maka saat perahu mencapai ujung sungai semua benda setinggi kurang dari 4 km di tempat perahu berangkat tak akan terlihat. Sekalipun menggunakan teleskop. Ini karena lengkungan Bumi "menyembunyikan" benda-benda tersebut dari pandangan.
Hasilnya tidak begitu. Orang di dalam perahu masih dapat menyaksikan semua benda di tempat keberangkatan. Ini dipercaya sebagai bukti bahwa Bumi tidaklah berbentuk bulat, melainkan lurus mendatar.
Percobaan berbeda dengan tujuan sama dapat dilakukan dengan cara naik ke dataran tertinggi di satu tempat, lalu layangkan pandangan ke sekeliling. Terlihat bahwa horizon tetap berbentuk lurus, tidak melengkung. Demikian pula horizon lautan yang berbentuk lurus. Jika benar Bumi bulat, maka seharusnya terlihat lengkungan di sana.
Selama ini contoh paling mudah yang biasa dipakai untuk menjelaskan bahwa Bumi bulat adalah horizon laut. Siswa Sekolah Dasar dijelaskan, kapal yang berlayar ke laut semakin lama semakin menghilang disebabkan oleh lengkungan Bumi. Untuk membantah ini, komunitas flat earth naik ke bukit tinggi di tepi laut, lalu mengamati horizon menggunakan teleskop. Hasilnya, semua benda yang awalnya tak tampak oleh mata telanjang dapat terlihat jelas. Hal ini tak mungkin terjadi jika Bumi bulat.
Menurut flatter, penyebab hal tersebut adalah keterbatasan jarak pandang mata manusia. Sama seperti kita menyaksikan sebuah rel panjang yang lurus, akan ada satu titik di mana bagian rel tak terlihat. Ini soal perspektif, bukan lengkungan bumi.
Flatter juga punya argumen yang didasarkan pada sumber-sumber kredibel. Soal peta dunia dalamglobe, beberapa referensi terpercaya menyebut pembuatannya didasarkan pada peta Bumi datar. New Standar Map of the World, contohnya, masih disimpan dengan baik oleh Boston Public Library. Peta inilah yang dijadikan patokan pembuatan tiruan bola Bumi.
sumber : http://www.bungeko.com/2016/07/benarkah-bumi-ini-datar.html
Sabtu, 15 Oktober 2016
Siapakah dalang dibalik Pembentukan Negara ISRAEL?
Ashkenazi adalah yahudi palsu
Pada saat pecah perang dunia pertama, sebenarnya Elite Global atau Illuminati punya dua agenda yang harus di goalkan. Goal yang pertama adalah menuntaskan dendam lama Rothschild kepada Tsar Russia dengan cara membentuk negara komunis Uni Soviet, dan goal yang kedua adalah membentuk The League of Nation (1920), yang merupakan suatu upaya untuk membentuk United Nation atau PBB pada kali pertama. Misi nya adalah membuat banyak negara boneka di daerah timur tengah yang salah satunya adalah Israel.
Usaha pembentukan Israel pertama kali, yakni melalui British Mandate for Palestinatahun 1922 berbuah kegagalan. Hal ini disebabkan penolakan dari bangsa Yahudi asli Palestine (Joseph dan Benjamin) yang merasa tidak perlu ada pembentukan negara tersebut. Mereka merasa Arab dan Yahudi adalah dua bangsa yang rukun sejak dahulu. Namun kenapa pada saat ini seolah mereka bermusuhan dan berperang, bahkan seolah ditanamkan kebencian diantara mereka? Perang adalah bagian dari bisnis Illuminati sejak dulu. Jadi adu domba adalah taktik yang familiar dan terus dilestarikan oleh mereka.
bisa dilihat foto2 penolakan terhadap pembentukan negara israel oleh bangsa yahudi di palestina sendiri :
Pada saat pecah perang dunia pertama, sebenarnya Elite Global atau Illuminati punya dua agenda yang harus di goalkan. Goal yang pertama adalah menuntaskan dendam lama Rothschild kepada Tsar Russia dengan cara membentuk negara komunis Uni Soviet, dan goal yang kedua adalah membentuk The League of Nation (1920), yang merupakan suatu upaya untuk membentuk United Nation atau PBB pada kali pertama. Misi nya adalah membuat banyak negara boneka di daerah timur tengah yang salah satunya adalah Israel.
Usaha pembentukan Israel pertama kali, yakni melalui British Mandate for Palestinatahun 1922 berbuah kegagalan. Hal ini disebabkan penolakan dari bangsa Yahudi asli Palestine (Joseph dan Benjamin) yang merasa tidak perlu ada pembentukan negara tersebut. Mereka merasa Arab dan Yahudi adalah dua bangsa yang rukun sejak dahulu. Namun kenapa pada saat ini seolah mereka bermusuhan dan berperang, bahkan seolah ditanamkan kebencian diantara mereka? Perang adalah bagian dari bisnis Illuminati sejak dulu. Jadi adu domba adalah taktik yang familiar dan terus dilestarikan oleh mereka.
bisa dilihat foto2 penolakan terhadap pembentukan negara israel oleh bangsa yahudi di palestina sendiri :
karena sejatinya bangsa yahudi dipalestina sudah bersahabat dan hidup rukun berabad2 suku ashkenazi inilah yang mengadu domba dan menginginkan pembentukan negara israel ditanah palestina, dan suku tersebut ialah yahudi palsu.
Jumat, 14 Oktober 2016
Benar kah Suku Ashkenazi adalah Yahudi Palsu?
banyak orang yang masih belum mengenal sosok golongan yang satu ini! saya akan sedikit mengulas tentang sejarah Yahudi Azhkenasi yang satu ini.
PETA BANGSA KHAZAR |
Kita mungkin sering mendengar tentang Yahudi secara ras atau kebangsaan, Menurut sejarah dan asal-usulnya, secara garis besar bangsa Yahudi terdiri dari dua jenis ras, yakni Yahudi Ashkenazi dan Yahudi Sephardin. Mungkin perbedaan ini secara politis tidak akan menjadi masalah, namun sesungguhnya hal inilah salah satu faktor yang memicu perubahan tata dunia pra-Perang Dunia I dan II, mengubah wajah Eropa menjadi beberapa aliansi. saya akan membahas tentang yahudi Ashkenazi saja karena yahudi inilah yang menurut saya banyak menguasai perekonomian dunia dan politiknya.
berasal dari keluarga yang paling berpengaruh di dunia adalah keluarga Rothschild (Meyer Amschel Rothchild 1743-1812). Rothschild mereka mengklaim diri mereka sediri adalah orang yahudi, padahal pada kenyataanya mereka adalah keturunan dari bangsa khazar yang telah hilang.
mereka datang dari sebuah negara yang bernama khazar, yang terletak di antara laut kaspia dan laut hitam. alasan mengapa bangsa mereka bangsa khazar mengklaim diri mereka sendiri sebagai orang yahudi adalah karena pada tahun 740 masehi, atas perintah dari raja mereka, rakyat khazar harus memeluk kepercayaan yahudi, tetapi tetap saja itu tidak merubah gen mereka dari Mongolia Asia (Turki) menjadi orang yahudi.
Kemudian orang-orang Yahudi
pada masa sekarang orang yahudi di dunia 90% adalah keturunan bangsa khazar, atau juga di kenal sebagai anggota keluaraga Rothschild. orang-orang ini telah berbohong kepada dunia bahwa tanah jerussalem (palestina) adalah tanah nenek moyang mereka, padahal kampung halaman nenek moyang mereka sebenarnya adalah berada di georgia yang terletak di 800 mil dari jerussalem
apabila anda mendengar Perdana Menteri Israel berpidato tentang penyiksaan terhadap Yahudi, jadi ingatlah ini, bahwa setiap Perdana Menteri dari Israel sampai sekarang adalah Yahudi Ashkenazi (khazar). Jadi ketika mereka mengatakan bahwa adalah hak mereka untuk mendirikan negara Israel di tanah leluhur mereka, mereka secara sengaja sedang berbohong pada anda, karena mereka sebenarnya tidak berasal dari sana, dan mereka sendiri mengetahuinya, sebab mereka sendirilah yang menyebut diri mereka sendiri sebagai Yahudi khazar.
Darah keturunan paling kaya dan pemimpin dari Yahudi Ashkenazi di dunia saat ini adalah keluarga Rothschild. Rothschild mendapatkan semuanya ini berkat kebohongan, manipulasi, dan pembunuhan. Darah keturunan mereka sudah menyebar ke keluarga kerajaan di Eropa, dan nama-nama keluarga berikut: Astor, Bundy, Collins, duPont, Freeman, Kennedy, Morgan, Oppenheimer, Rockefeller, Sassoon, Schiff, Taft, dan Van Duyn.
Dan dalam tatanan politik dunia saat ini, khususnya di akhir abad 20 dan di awal abad 21, Yahudi Ashkenazi menguasai panggung ekonomi dan politik Uni Eropa. Hal ini menjadi penjelasan mengapa Inggris cenderung sangat kuat mendukung Perang Irak dan Afghanistan yang dilancarkan Amerika dan sebaliknya dikenal sulit berintegrasi kepada Uni Eropa, yang juga terlihat dalam hal ekonomi, yakni mereka enggan menggunakan mata uang Euro secara luas, dan masih mempertahankan Poundsterling.
Namun, keluarga-keluarga di atas bukanlah semua dari keluarga yang harus Anda khawatirkan. Yahudi Ashkenazi selama abad-abad ini telah mengganti nama mereka, supaya mereka akan tampak seperti bagian dari ras dominan di setiap negara yang mereka tempati. Setelah mereka mendapatkan posisi yang berpengaruh di negara tersebut, mereka akan mengeksploitasi negara itu untuk menjadi majikan sebenarnya. sesungguhnya masih Banyak bukti untuk membuktikan Rothschild masih melanjutkan tradisi penipuan ini.
sesungguhnya masih banyak bukti-bukti lain keberadaan kebenaran mereka dari yahudi ashkenazi di dunia ini yang ingin menguasai dunia, tapi alangkah baiknya kalau kita pelajari lebih dalam lagi siapa mereka ini, sebelum kita kita mengkambing hitamkan yahudi ashkenazi dengan mecaritahu siapakah dibalik semua itu.
Diposkan oleh Abdul Ghofur di 12:13
Jumat, 07 Oktober 2016
Fakta BUMI itu DATAR
1. Horizon Bumi Datar Tidak Melengkung.
Bila memang bumi itu bulat, seharusnya bakal kelihatan melengkung saat dilihat dari atas. Faktanya, orang-orang yang berkeyakinan bumi itu datar (disebut flatter ) sudah terbang setinggi mungkin untuk melihat bumi itu melengkung atau tidak? bulat atau datar.
Kaum Flatter ingin membuktikan semua klaim foto NASA bahwa bumi itu terlihat melengkung saat dilihat dari atas pada ketinggian tertentu.
Berikut horizon bumi saat dilihat dari ketinggian tertentu. Bahkan klaim flatter, mereka sudah terbang setinggi NASA dan bumi masih saja datar.
2. Satelit adalah Ilusi, Internet Terhubung Melalui Kabel Bukan Satelit.
Menurut Flatter satelit itu hanya kebohongan NASA untuk ngeruk uang. Faktanya, siaran TV, internet, telpon dll terhubung menggunakan jaringan kabel bawah laut dan 7 menara utama di dunia.
Berikut ini peta jalur kabel data internet di bawah laut.
Dan untuk diketahui, saat ini dunia mengakui bahwa kecepatan internet lebih optimal melalui jaringan kabel fiber optik daripada sinyal satelit. Bahkan internet melalui satelit masih sebatas wacana gagasan saja.
Lha terus bagaimana dengan cara kerja GoogleMaps atau game populer Pokemon Go? bukankah pakek GPS? enggak mas bro. Semua itu kerjanya berdasarkan BTS atau tower seluler terdekat dari anda.
Lalu bagaimana dengan Satelit BRI yang baru saja diluncurkan?. Nagh disitulah bisnisnya, tetap saja data BRI terhubung melalui BTS terdekat lalu tersambung ke melalui kabel-kabel bawah laut. Terus bohong dong satelit BRI itu? disitulah inti bisnisnya. Amerika mengeruk jutaan dollar dari ilusi satelit.
Masih gak percaya, kata flatter kita disuruh membandingkan bentuk pesawat dan satelit. Satelit BRI bisa ngebut sampai 23 kecepatan suara, tapi kok bentuknya sangat tidak aero dinamis? tidak seperti jet tempur HTV-3 pesawat tercepat saat ini.
Tapi kan di angkasa luar tidak ada angin, hampa udara, jadi satelit bisa ngebut. Oke jika benar hampa udara, maka satelit memerlukan gaya dorong untuk bisa ngebut mengitari bumi. Naghhh kira-kira kenalpotnya satelit satu apa dua ya? tenaganya dorongnya berapa kuda ya?
3. Coba Deh Cek Jalur Penerbangan Ini.
Ceritanya pada Oktober 2015 lalu, pada penerbangan Chine Airlines rute Bali – Los Angeles, Amerika Serikat. Ada seorang wanita melahirkan pada ketinggian 30.000 kaki atau 9,2 KM. Pesawat terpaksa mendarat darurat di Alaska. Sangat mengherankan, bukan? Dari Bali ke LA, lewat Alaska? . Klo diliat dengan peta bumi datar, hal tersebut sangat masuk akal, sebagai berikut ini:
Lebih masuk akal mana dengan bumi bulat atau bumi datar?
4. Catatan Perjalanan Captain CookCook
Capt. James Cook menjelajahi Antartika selama 3 tahun 8 hari. Ia hanya menemukan tembok es, tak ada jalan masuk. Selama 3 tahun 8 hari itu, tercatat Ia menjelajahi kurang lebih sejauh 60.000 KM tembok es Antartika.
Capt. James Cook menjelajahi Antartika selama 3 tahun 8 hari. Ia hanya menemukan tembok es, tak ada jalan masuk. Selama 3 tahun 8 hari itu, tercatat Ia menjelajahi kurang lebih sejauh 60.000 KM tembok es Antartika.
Menurut peta globe, Antartika yang disebut benua ini memiliki keliling 19.300 KM. Padahal Capt. Cook menjelajahi panjang es Antartika sepanjang 60.000 KM (sekali putar). Loh?
Berikut ini rute perjalanan Captain Cook jika digambar dengan peta bumi bulat
Tapi menurut Flatter, justru captain cook sedang mengelilingi dinding bumi
5. Bumi Memiliki Kubah Langit Yang Tak Bisa Ditembus
Dalam keyakinan flatter, Bumi memiliki kubah langit yang tidak bisa ditembus oleh benda apapun. Termasuk roket? ya. Dokumen NATO dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka pernah bereksperimen mencoba menghancurkan kubah langit ini dengan bom atom.
Berikut list data pengeboman kubah langit oleh USA dan Uni Sovyet dalam upaya mereka memburu prestis ke luar angkasa pertama kali:
USA – Hardtack I – Johnston Atoll, Pacific Ocean
- Yucca 28 April 1958, 1.7 kt, 26.2 km
- Teak, 1 August 1958, 3.8 Mt, 76.8 km
- Orange, 12 August 1958, 3.8 Mt, 43 km
USA – Argus – South Atlantic Ocean
- Argus I, 27 August 1958, 1.7 kt, 200 km
- Argus II, 30 August 1958, 1.7 kt, 240 km
- Argus III, 6 September 1958, 1.7 kt, 540 km (The highest known man made nuclear explosion)
USSR – 1961 tests – Kapustin Yar
- Test #88, 6 September 1961, 10.5 kt, 22.7 km
- Test #115, 6 October 1961, 40 kt, 41.3 km
- Test #127, 27 October 1961, 1.2 kt, 150 km
- Test #128, 27 October 1961, 1.2. kt, 300 km
USA – Dominic I – (Operation Fishbowl) – Johnston Atoll, Pacific Ocean
- Bluegill, 3 June 1962, failed
- Bluegill Prime, 25 July 1962, failed
- Bluegill Double Prime, 15 October 1962, failed
- Bluegill Triple Prime, 26 October 1962, 410 kt, 50 km
- Starfish, 20 June 1962, failed
- Starfish Prime, 9 July 1962, 1.4 Mt, 400 km (The largest man made nuclear explosion in outer space)
- Checkmate, 20 October 1962, 7 kt, 147 km
- Kingfish, 1 November 1962, 410 kt, 97 km
USSR – Soviet Project K nuclear tests – Kapustin YarTest #184, 22 October 1962, 300 kt, 290 km
Test #187, 28 October 1962, 300 kt, 150 km
Test #195, 1 November 1962, 300 kt, 59 km
6. Permukaan Laut Ternyata Datar.
Selama ini kita dikenalkan bahwa bumi berbentuk bulat bola dan permukaan lautnya melengkung. Sebagaimana ilustrasi gambar di bawah ini. Dimana makin jauh kita pergi dari tepi pantai maka kita akan makin tak terlihat karena termakan lengkungan bumi. Masih ingat kan? …. kan kan kan…
Nagh kaum flatter mencoba membuktikanya, apakah benar permukaan laut itu melengkung?.
Gimana? Sama sekali tidak melengkung, kan? Pernah dilakukan percobaan dengan menggunakan sinar laser. Diketahui bahwa sinar laser dapat menempuh jarak sampai 20 KM. Percobaan dilakukan pada jarak 4 miles atau 6,4 KM. Berdasarkan data lengkungan bumi, seharusnya pada jarak 6,4 KM, buminya lengkung 3,2 meter. Maka, dipancarkanlah sinar laser sejauh 6,4 KM. Seharusnya, sinar laser tersebut melenceng sejauh 3,2 meter karena lengkungan bumi, namun ternyata tidak.
Langganan:
Postingan (Atom)