Sabtu, 02 Juli 2011
BILA RASULULLAH SAW MENJENGUK KITA?
Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seijin Allah SWT tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita. Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita. Apa yang akan kita lakukan ???
Mestinya kita akan sangat bahagia memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi mengiap beberapa hari di rumah
kita. Beliau tentu tersenyum ....
Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah SAW menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat video CD rated R18+ yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam. Beliau tentu tetap tersenyum.......
Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap di rumah kita ?
Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hapal lagu-lagu barat daripada menghapal Sholawat kepada Rasulullah SAW karena kita lupa dan lalai mengajari anak kita. Beliau tentu tersenyum....
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama keluarga rasulullah dan sahabatnya tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Power Rangers atau kura-kura ninja. Barangkali kita terpaksa menyulap satu kamar menjadi ruang shalat. Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita
tidak memiliki koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah SAW. Beliau tentu Tersenyum.......
Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi kaset kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita. Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita ? Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun azan berkumandang. Beliau tentu tersenyum......
Barangkali kita menjadi malu karena pada saat Maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan shalat sunnah. Barangkali
kita menjadi malu karena keluarga kita jarang membaca Al-Quran. Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita. Beliau tentu
Tersenyum......
Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita. Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga
masjid di kampung kita. Betapa senyum beliau masih ada di sini.......
Bayangkan bila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul di depan rumah kita... Apa yang
akan kita lakukan ?? Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan
beliau masuk dan menginap di rumah kita ? Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah kita karena hal itu sangat membuat kita repot dan malu. Maafkan kami ya Rasulullah.... Masihkah beliau tersenyum ?
Senyum pilu,senyum sedih, senyum getir ...... Oh betapa memalukannya kehidupan
kita di mata Rasulullah.......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar