Rabu, 15 Juni 2011

Sudah Siapkah Kita Untuk Shalat???

Dari 'Aisyah secara marfu':
Sesungguhnya Allah & para Malaikat Nya membacakan shalawat kepada jama'ah yang 
berada di shaf bagian kanan. (diriwayatkan oleh Abu Dawud)


















Allah mencintai mereka yang menyempurnakan saf. Sabda Rasulullah: Tidak ada suatu langkah yang sangat dicintai oleh Allah daripada langkah seseorang hamba untuk menyambung (menyempurnakan) saf (dalam solat). (Riwayat Abu Daud).
Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda (yang artinya):
“Luruskan shaf-shaf kalian, karena meluruskan shaf termasuk kesempurnaan shalat”
(Hadits riwayat Bukhari, dalam Fathul Bari No 723)
Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda (yang artinya):
“Benar-benarlah kalian meluruskan shaf-shaf kalian
atau Allah akan membuat berselisih di antara wajah-wajah kalian”
(Hadits riwayat Bukhari 717, Muslim 127, Lafadz ini dari Muslim)
Berkata Imam An Nawawi, “Makna hadist ini adalah akan terjadi di antara kalian permusuhan, kebencian dan perselisihan di hati”
Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda (yang artinya):
“Luruskan shaf kalian, jadikan setentang di antara bahu-bahu,
dan tutuplah celah-celah yang kosong,
lunaklah terhadap tangan saudara kalian
dan jangan kalian meninggalkan celah-celah bagi syaithon.
Barangsiapa menyambung shaf maka Allah menyambungkannya
dan barangsiapa memutuskannya maka Allah akan memutuskannya”
(Hadits riwayat Bukhari, Abu Dawud 666)
Dishahihkan Syaikh Al Albany dalam Shahih Sunan Abi Dawud
Dari Abu Qosim Al Jadali berkata: Aku mendengan Nu’man Bin Basyir berkata,
“Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasalam menghadapkan wajahnya kepada manusia
dan bersabda (yang artinya): Luruskan shaf-shaf kalian (3 kali) !
Demi Allah benar-benar kalian meluruskan shaf-shaf kalian
atau Allah akan menjadikan hati kalian berselisih”
Nu’man berkata, “Maka aku melihat seseorang
melekatkan bahunya dengan bahu kawannya,
lututnya dengan lutut kawannya,
mata kaki dengan mata kaki kawannya” 
(Hadits riwayat Abu Dawud 662, Ibnu Hibban 396, Ahmad 4272)
Dishahihkan Syaikh Al Albany dalam As Shahihah No 32


Kesimpulan:
jadi mengapa kita masih saja tidak merapatkan saf kita agar lebih sempurna dan diterimanya ibadah kita, apakah anda merasa jijik dengan saudara seiman dan seislam yang ketika dia merapatkan safnya kepada anda kemudian anda menjauh dan tidak merapatkan saf shalatnya?? mengapa anda tidak mau merapatkan kaki dan bahu anda kepada saudara seiman anda sendiri ketika shalat?? apakah anda merasa bahwa anda lebih suci dan lebih tau ketika anda tidak merapatkan saf anda kepada orang disebelah yang ikut menjadi makmum juga?? padahal anda selalu mendengar dan diingatkan oleh imam anda "LURUS DAN RAPATKAN SAFNYA, tapi mengapa anda masih saja tidak merapatkan safnya dan terus melanjutkan shalat?? apakah anda dengan begitu shalat anda bisa diterima Allah??

Sumber: Majalah Dinding AL-ILMU
Majelis Ta’lim Salafy STT Telkom Bandung

1 komentar: