Senin, 04 Juni 2012

Surat Buat Kaum Hawa

Hawa…… Sadarkah engkau! Sebelum datangnya sinar islam, kita di dzalimi, hak kita dicerobohi, kita ditanam hidup-hidup. Tiada penghormatan walau sekecil apapun oleh kaum adam. Tiada nilai di mata adam, kita hanya sebagai alat untuk memuaskan nafsu mereka. Tapi kini bila rahmat islam menyelubungi alam, bila sinar islam berkembang, derajat kita diangkat, marulah kita terperlihara, kita dihargai dan dipandang mulia dan mendapat tempat di sisi Allah, sehingga tiada sebaik perhiasan dunia, melainkan wanita shalihah. Wahai Hawa….. Kenapa engkau tidak menghargai nikmat iman dan islam itu? Kenapa mesti engkau kaku dalam mentaati ajaran-Nya? Kenapa masih segan mengamalkan isi kandungan al-qur’an dan kenapa masih was-was dalam mentaati perintah-Nya? Wahai Hawa….. Tangan yang mengguncang buaian boleh mengguncang dunia. Sadarkah hawa….kamu dapat mengguncang dunia dengan melahirkan manusia-manusia yang salih dan shalihah. Engkau bisa menggetarkan dunia dengan menjadi istri yang taat serta memberi dorongan dan sokongan pada suami yang sejati dalam menegakkan islam di muka dunia. Tapi Hawa….. Jangan sesekali engkau mengguncang keimanan lelaki dengan lembut tuturmu dan dengan ayu wahajmu, dengan lenggok tubuhmu. Jangan engkau menghentakkan kakimu untuk menyatakan kehadiranmu. Jangan Hawa….. Jangan sesekali menarik perhatian kaum adam yang bukan suamimu sendiri, karena aku khawatir itu mengundang kemurkaan dan kebencian Allah, tetapi memberi kebahagiaan pada syetan, karena wanita adalah jala setan, alat yang dieksplotasi oleh syetan dalam menyesatkan adam. Hawa….. Andai engkau masih remaja, jadilah anak yang shalihah buat kedua ibu bapakmu, andai engkau seorang istri, jadilah istri yang meringankan beban suami, andai engkau seorang ibu, didiklah anakmu sampai tak gentar memperjuangkan “ISLAM”. Hawa….. Andai engkau belum menikah, jangan kau risau akan jodohmu, ingatlah hawa akan janji Tuhan kita..”wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik”. Jangan menggadaikan kehormatanmu hanya semata-mata untuk seorang lelaki. Jangan memakai pakaian yang menampakkan sosok tubuhmu hanya untuk menarik perhatian dan memikat kaum laki-laki, karena kau tidak memikat hatinya, tapi merangsang nafsunya….. Hawa….. Jangan kau memulakan pertemuan dengan lelaki yang bukan mahrommu, karena aku khawatir dari mata turun ke hati, dari senyuman membawa ke salam, dari salam cenderung kepada pertemuan dan dari pertemuan…..takut akhirnya nafsu kejahatan yang menguasai diri.. Hawa….. Lelaki yang baik tidak melihat paras rupa, lelaki yang shalih tidak memilih wanita melalui keseksiannya, lelaki yang wara tidak menilai wanita dari keayuannya, kemanjaannya, serta kemampuannya mengguncang iman mereka. Tetapi Hawa….. Lelaki yang baik akan menilai wanita melalui akhlaknya, pribadinya dan keimanannya, lelaki yang baik tidak menginginkan sebuah pertemuan dengan wanita yang bukan mahramnya, karena dia takut memberi kesempatan pada syetan untuk menggodanya, lelaki yang wara tidak mau bermain cinta, sebab dia tahu apa tujuan dalam sebuah hubungan antara laki-laki dan wanita, yaitu “pernikahan”. Oleh itu Hawa….. Jaga pandanganmu, jagalah pakaianmu, jagalah akhlakmu, kuatkan pendirianmu. Andai kata ditakdirkan tiada cinta dari dalam untukmu, cukuplah hanya cinta Allah yang menyinari dan memenuhi jiwamu. Biarlah hanya cinta kedua ibu bapakmu yang memberi kehangatan dan kebahagiaan buat dirimu. Cukuplah sekedar cinta adik kakak serta keluarga yang akan membahagiakan dirimu. Hawa….. Cintailah Allah Ta’aladi kala susah dan senang, karena kau akan memperoleh cinta dari insan yang mencintai Allah. Cintailah ibu bapakmu, karena kau akan memperoleh keridhoan Allah. Cintailah keluarga, karena tiada cinta semurni cinta keluarga. Hawa….. Ingatanku yang terakhir, biarlah tangan yang mengguncang buaian ini dapat mengguncang dunia dalam mencapai keridhoan Ilahi…..jangan sesekali tangan ini juga mengguncang keimanan kaum adam….. Suatu saat ada yang harus pergi, Suatu saat ada yang harus datang. Mungkin yang pergi tak akan kembali, dan mungkin yang datang hanya sebentar. Kontributor : Ervi Yusria Ervi.Yusria@snsgroup.co.id ------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar