Senin, 04 Juni 2012

Pencuri

aku benci pencuri, tapi aku ini rajin mencuri, kemarin kucuri hak pejalan kaki, ketika motorku lewat trotoar (ketika mobilku nerobos zebracross padahal ada yg mo nyebrang...) kemarin kupersulit orang lewat, karena kuparkir mobilku sembarangan, aku berdalih mengejar waktu buka, dan ku buka ayat ayatNya: aha, kutemukan alasan pembenar, bahwa Tuhan menyuruh hambaNya menyegerakan berbuka, maka wajarlah kalau ku ambil hak orang lain itu bukan mencuri lain hari, aku menyerobot antrian, sambil berdiri antri, ku baca buletin khutbah jum'at, tentang faedah puasa untuk mendisiplinkan diri, kucuri lagi hak orang lain, kemarin lagi, kucuri waktu kerjaku, kerjaku tak selesai, dan kuminta lembur, kusebut diriku adil mungkin Tuhan tertawa, ketika kuucapkan permohonan, agar Kau tunjukkan jalan yang benar, karena sesungguhnya aku tak benar benar ingin, menjalani apa yang Kau tunjukkan, aku membutuhkan ayat ayatNya, agar aku merasa lebih baik, karena aku seolah-olah telah ada di jalanNya, kucuri makna dari ayat, agar sesuai dengan kebutuhanku, dan tidak bertabrakan dengan nafsuku, dan kusebut itu ikhtiar, dan ikhtiar, meski keliru patut mendapat pahala.. inikah masa, ketika perjuangan dan pengkhianatan hanya beda segaris tipis, ketika haq dan batal hanya beda di persepsi, ketika nurani menjadi budak akal bulus, seraya berusaha meyakinkan nurani, akan kebenaran yang dipaksakan ? -------------- Kontributor: Dian Perlito Dian.Perlito@snsgroup.co.id ------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar